Perpustakaan Pustakajayasmasra memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa:

Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa: Speech Pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Pada tanggal 28 Oktober 2022, Perpustakaan Pustakajayasmasra menggelar acara spesial untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa. Tema acara tahun ini adalah Youth in the Era of Digitalization (Pemuda di Era Digitalisasi), yang dihadiri oleh seluruh siswa dan guru di SMA N 1 Srandakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali semangat nasionalisme pemuda Indonesia, seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, serta untuk mengapresiasi bahasa sebagai alat pemersatu bangsa.
Acara ini dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Gazebo Baca untuk Speech pidato Bahasa Inggris, dan di area depan Perpustakaan untuk pidato dalam Bahasa Indonesia. Kegiatan ini diisi dengan pidato yang menyentuh berbagai aspek kehidupan pemuda Indonesia, terutama peran mereka di era digital yang penuh tantangan namun juga penuh peluang.
Speech Pidato Bahasa Inggris
Acara diawali dengan pidato dalam Bahasa Inggris yang disampaikan oleh Nanda Khalisa, perwakilan kelas X, di Gazebo Baca. Nanda mengangkat tema “Youth in the Era of Digitalization” yang sangat relevan dengan perkembangan zaman. Dalam pidatonya, Lisa membahas bagaimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara hidup generasi muda, memberikan peluang untuk belajar dan berkarya tanpa batas, namun juga menyuguhkan tantangan dalam hal etika dan identitas.
“The digital era is a game-changer for the youth of today. Technology opens up limitless opportunities for learning, communication, and innovation. But with these opportunities come challenges that we must face—how to use technology responsibly, how to preserve our cultural values, and how to maintain our identity as Indonesians in a rapidly changing world. It is up to us, the youth, to be the leaders in shaping a digital future that is not only advanced but also ethical and inclusive.”
Pidato Nanda mendapat perhatian penuh dari audiens. Ia mampu menggambarkan tantangan dan peluang yang dihadapi pemuda Indonesia dalam menghadapi era digital, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan budaya.
Pidato Bahasa Indonesia

Setelah itu, Annisa perwakilan kelas X, menyampaikan pidato dalam Bahasa Indonesia di area depan Perpustakaan. Annisa mengangkat tema yang sama, yaitu “Pemuda di Era Digitalisasi”. Dalam pidatonya, dia menyampaikan betapa pentingnya pemuda untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak, sambil tetap mempertahankan jati diri dan nilai-nilai kebudayaan yang sudah ada. Ia juga menekankan peran pemuda dalam menjaga ketahanan informasi, mencegah penyebaran hoaks, dan menyaring informasi yang masuk dalam dunia digital.
“Pemuda adalah agen perubahan. Di era digital ini, pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam membawa perubahan positif. Teknologi memberikan kita banyak kemudahan, tetapi juga tantangan baru, seperti penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks. Kita sebagai generasi muda harus memiliki kemampuan literasi digital yang baik untuk memilah informasi yang benar dan menjaga keutuhan budaya serta persatuan bangsa. Mari kita jadikan teknologi sebagai alat untuk memperkuat jati diri kita sebagai bangsa yang besar.”
Pidato Annisa sangat mengena dan relevan dengan isu yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia di dunia digital. Ia mengajak teman-temannya untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi, tidak hanya untuk kepentingan pribadi tetapi juga untuk kepentingan masyarakat dan bangsa.
Refleksi dan Harapan
Acara Speech in English dan Pidato dalam Bahasa Indonesia ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, tetapi juga untuk mengajak pemuda Indonesia memahami peran mereka di era digital. Era digital memberikan banyak peluang, namun juga menuntut pemuda untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, kemampuan literasi digital, dan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Melalui pidato-pidato yang disampaikan oleh Nanda dan Annisa, kita diingatkan bahwa pemuda di era digital harus menjadi agen perubahan yang bijak, yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa, namun tetap menjunjung tinggi budaya dan persatuan. Hari Sumpah Pemuda adalah momen yang tepat untuk merenung dan menguatkan tekad kita untuk terus bersatu dalam keberagaman, serta menjadikan teknologi sebagai sarana untuk memperkuat bangsa.
Penutupan
Sebagai penutup, mari kita terus jaga semangat persatuan yang telah dicetuskan oleh para pemuda pada tahun 1928, serta sambut kemajuan teknologi dengan sikap bijaksana. Kita sebagai pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian budaya, memperkuat identitas bangsa, dan menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi yang positif dan bermanfaat.
Selamat Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa! Mari bersama-sama membangun Indonesia di era digital, dengan semangat persatuan, kesatuan, dan kebangsaan yang tetap kokoh.