Rabu, 11 September 2024, dalam upaya meningkatkan kualitas layanan Perpustakaan Pustaka Jaya, SMAN 1 Srandakan melaksanakan studi tiru ke Perpustakaan Wijang SMK 6 Surakarta yang terkenal dengan inovasi layanan dan mendapatkan juara 1 tingkat jawa tengah tahun 2024 yang kemudian maju tingkat nasional mewakili provinsi jawa tengah. Kegiatan studi tiru ini bertujuan untuk menggali praktik terbaik dalam pengelolaan perpustakaan dan mengadaptasinya untuk kebutuhan Perpustakaan Pustaka Jaya.
Melalui studi tiru ini, kami memperoleh banyak inspirasi dan pengetahuan baru yang akan kami terapkan untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan diantaranya koleksi digilat tersebar luas diberbagai sudut sekolah, tim literasi yang solid, kewirausahaan yang dikelola oleh sahabat perpustakaan, dan lain-lain.
Kami berharap studi tiru ini dapat menjadi langkah awal untuk mewujudkan perpustakaan yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Congratulation ! Selamat dan Sukses untuk Siswa-Siswa SMA N 1 Srandakan yang Berprestasi di O2SN 2024
Pada ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) yang diselenggarakan pada tanggal 14 Mei 2024, beberapa siswa SMA berhasil meraih prestasi luar biasa di berbagai cabang olahraga. Kami mengucapkan selamat dan bangga atas keberhasilan mereka dalam membawa pulang medali dan mengharumkan nama sekolah serta daerah.
Sebagai bentuk apresiasi atas prestasi mereka, ucapan selamat dan sukses akan disampaikan di sekolah pada hari Senin, 20 Mei 2024, yang bertepatan dengan upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Dalam kesempatan tersebut, seluruh warga sekolah akan memberikan penghargaan dan dukungan moral kepada Arif, Ana, dan Ima, sebagai bentuk pengakuan atas usaha dan kerja keras mereka yang luar biasa.
Muhammad Saifuddien Al Alafi– Juara 2 Cabang Pencak Silat Putra. Saifuddien berhasil meraih posisi kedua dalam cabang Pencak Silat Putra, membuktikan ketangguhannya dan kemampuan bela diri yang luar biasa. Berkat kerja keras dan dedikasinya, dia berhasil meraih medali perak dan uang pembinaan sebesar Rp. 1.250.000. Sebuah pencapaian yang patut diapresiasi dan memberikan inspirasi bagi teman-teman seangkatannya.
Meyana Amrina Rusada – Juara 3 Cabang Bulu Tangkis Putri . Di cabang Bulu Tangkis Putri, Meyana juga mencatatkan prestasi yang membanggakan dengan meraih medali perunggu. Berkat latihan dan semangat juangnya, dia berhasil meraih juara 3 dan membawa pulang uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000. Dia telah menunjukkan bahwa dedikasi dan ketekunan dalam berlatih akan membuahkan hasil yang gemilang.
Lamispha Rudi Lestari – Juara 3 Cabang Atletik Putri Tidak kalah hebat, Lamispha juga sukses meraih medali perunggu dalam cabang Atletik Putri. Dia berhasil mencapai juara 3 dan menerima uang pembinaan sebesar Rp. 1.000.000 atas usahanya yang gigih dalam berkompetisi. Prestasi ini membuktikan bahwa dia memiliki potensi besar dalam dunia atletik, dan kami berharap pencapaian ini menjadi batu loncatan untuk prestasi lebih tinggi di masa depan.
Prestasi yang diraih oleh Arif, Ana, dan Ima bukan hanya hasil dari kemampuan teknis semata, tetapi juga buah dari kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah. Kami sangat bangga atas capaian mereka, dan berharap kesuksesan ini dapat menjadi motivasi bagi siswa lainnya untuk terus berprestasi di bidang yang mereka tekuni.
Sekali lagi, selamat kepada Arif, Ana, dan Ima atas keberhasilan yang telah diraih! Semoga keberhasilan ini menjadi awal dari perjalanan prestasi yang lebih gemilang di masa yang akan datang.
Teruslah berjuang, dan raihlah prestasi setinggi-tingginya!
Pada hari Rabu, 15 Mei 2024, Siswa – siswa SMA N 1 Srandakan mengikuti acara zoom dari ruangan aula sekolah, yang mana acara tersebut disenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kementerian Komunikasi dan Informatika mengelar acara literasi digital bagi pelajar SMA se kabupaten Bantul secara daring melalui platform Zoom, yang disiarkan dari studio SMAN 1 Kasihan Bantul. Acara tersebut mengambil tema “ Etika Pelajar di Dunia Digital”. Acara ini diikuti oleh ratusan siswa dari berbagai sekolah menengah atas di Bantul, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan digital di kalangan generasi muda.
Tujuan Acara
Acara ini diselenggarakan sebagai respons terhadap perkembangan teknologi informasi yang pesat dan pentingnya literasi digital dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kemajuan teknologi, siswa diharapkan dapat memanfaatkan internet dan perangkat digital secara bijak dan bertanggung jawab. Kemenkominfo ingin memastikan bahwa pelajar tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi produsen konten yang berkualitas.
Rangkaian Kegiatan
Acara dimulai dengan sambutan dari pejabat Kemenkominfo, yang menjelaskan pentingnya literasi digital di era modern. Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan dari narasumber yang berpengalaman di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Materi yang disampaikan meliputi:
Penggunaan Internet yang Aman: Siswa diberikan pemahaman tentang risiko yang mungkin dihadapi saat berselancar di dunia maya dan cara melindungi diri dari ancaman cyber.
Etika Digital: Narasumber menjelaskan pentingnya berperilaku baik di dunia digital dan memahami hak cipta.
Kreativitas dan Inovasi: Siswa didorong untuk menggunakan teknologi untuk menciptakan konten yang bermanfaat, mulai dari blog, video, hingga desain grafis.
Keterampilan Digital: Peserta juga diperkenalkan pada berbagai alat digital yang dapat membantu dalam proses belajar, seperti aplikasi pembelajaran dan platform kolaborasi.
Respon Peserta
Peserta acara sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Banyak siswa yang aktif bertanya dan berbagi pengalaman terkait penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu peserta, Andi, mengungkapkan, “Acara ini sangat bermanfaat. Saya jadi lebih memahami bagaimana cara aman menggunakan internet dan juga cara untuk berkarya secara digital.”
Penutup
Acara literasi digital ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi siswa-siswa SMA di Indonesia. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapat, mereka diharapkan dapat menghadapi tantangan di era digital dengan lebih percaya diri dan bertanggung jawab. Kemenkominfo berkomitmen untuk terus mengadakan program-program serupa agar literasi digital dapat terus meningkat di kalangan generasi muda Indonesia
Perpustakaan PUSTAKA JAYA SMA Negeri 1 Srandakan pada tanggal 10 Mei 2024 mengadakan acara sosialisasi e-Library PerpusKita yang dihadiri oleh bapak ibu guru dan karyawan, hasil kerja sama dengan Penerbit Balai Pustaka. Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan platform e-Library yang memudahkan akses terhadap berbagai bahan bacaan dan sumber informasi.
Kegiatan sosialisasi berlangsung dengan antusias, di mana peserta diberikan pemahaman mengenai fitur-fitur yang tersedia dalam e-Library. Dengan hanya menggunakan handphone, guru dan karyawan dapat mengakses berbagai koleksi buku, artikel, dan referensi lainnya secara praktis dan efisien.
Manfaat e-Library
Penggunaan e-Library memiliki berbagai manfaat yang signifikan, antara lain:
Akses Mudah dan Praktis: Dengan menggunakan handphone, guru dan karyawan dapat mengakses sumber informasi kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang ke perpustakaan fisik.
Ragam Koleksi yang Luas: e-Library menyediakan ribuan judul buku dan materi pelajaran, memungkinkan pengguna untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka.
Efisiensi Waktu: Pencarian informasi menjadi lebih cepat dan mudah. Pengguna tidak perlu lagi menghabiskan waktu mencari buku di rak perpustakaan.
Penghematan Biaya: Dengan e-Library, biaya pengadaan buku dapat diminimalkan, karena banyak materi yang tersedia secara digital tanpa perlu pembelian fisik.
Peningkatan Keterampilan Digital: Penggunaan platform digital ini mendorong guru dan karyawan untuk meningkatkan keterampilan teknologi informasi, yang sangat penting di era digital saat ini.
Praktik Mengakses e-Library
Dalam acara sosialisasi, peserta juga diberikan pelatihan praktis tentang cara mengakses e-Library. Berikut adalah langkah-langkah yang diajarkan:
Download Aplikasi: Peserta diminta untuk mengunduh aplikasi e-Library yang tersedia di Play Store atau App Store.
Registrasi Akun: Setelah aplikasi terinstal, peserta harus melakukan registrasi dengan memasukkan data diri yang diperlukan.
Login: Setelah registrasi berhasil, pengguna dapat login menggunakan akun yang telah dibuat.
Menjelajahi Koleksi: Setelah masuk, pengguna dapat menjelajahi berbagai koleksi buku dan artikel yang tersedia. Terdapat fitur pencarian untuk memudahkan menemukan materi yang diinginkan.
Mengunduh dan Membaca: Pengguna dapat mengunduh buku yang ingin dibaca secara offline, sehingga akses tetap tersedia meskipun tidak terhubung ke internet.
Kepala SMA menyampaikan, “Kami berharap dengan adanya e-Library, seluruh guru dan karyawan dapat lebih mudah dalam mencari informasi yang dibutuhkan untuk mendukung proses pembelajaran dan pengembangan diri.”
Melalui kerja sama dengan Penerbit Balai Pustaka, e-Library ini tidak hanya memudahkan akses, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab, di mana peserta sangat antusias untuk menggali lebih dalam tentang penggunaan e-Library. Dengan langkah ini, SMA berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan dan mendorong para pendidik untuk lebih aktif dalam mencari informasi yang mendukung pengajaran mereka.
Perpustakaan Pustakajaya SMA N 1 Srandakan adakan Storytelling Competition Memperingati Bulan Bahasa
Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa, perpustakaan SMA mengadakan acara Storytelling Competition dalam Bahasa Inggris dalam Bahasa Indonesia pada 28 Oktober 2023. Kompetisi ini diikuti oleh perwakilan siswa-siswi dari kelas X, XI, dan XII, yang masing-masing mengirimkan satu peserta terbaik dari setiap kelas. Acara ini diselenggarakan di ruang perpustakaan sekolah, yang telah dipersiapkan untuk menciptakan suasana yang nyaman dan mendukung semangat kompetisi yang penuh antusiasme.
Storytelling Competition ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara (speaking) siswa dalam bahasa Inggris, tetapi juga sebagai sarana untuk meningkatkan literasi bahasa Inggris secara keseluruhan. Kegiatan ini mengajak siswa untuk lebih kreatif dan percaya diri dalam berkomunikasi dalam bahasa asing, serta memperkenalkan mereka pada pentingnya kemampuan berbahasa Inggris di era globalisasi ini.
Peserta dan Proses Kompetisi
Setiap kelas X, XI, dan XII mengirimkan satu perwakilan yang dipilih berdasarkan kemampuan terbaik mereka dalam berbahasa Inggris dan bercerita. Para peserta kemudian tampil di hadapan juri dan audiens untuk membawakan cerita yang telah mereka persiapkan. Cerita yang dibawakan beragam, mulai dari cerita rakyat, kisah fiksi, hingga cerita motivasi yang penuh inspirasi. Setiap peserta berusaha memberikan sentuhan pribadi dalam cerita mereka, menjadikannya menarik dan menghibur bagi audiens.
Kompetisi ini berlangsung di ruang perpustakaan sekolah yang telah didesain agar peserta dapat merasa nyaman dan fokus. Dengan suasana yang mendukung, para siswa dapat menampilkan kemampuan mereka dengan maksimal. Selain mengasah keterampilan berbicara, kompetisi ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan keterampilan literasi bahasa Inggris mereka, mulai dari kosa kata, struktur kalimat, hingga intonasi yang tepat.
Dewan Juri
Kompetisi ini dinilai oleh dua guru Bahasa Inggris yang berkompeten, yaitu Pak Is Endri Akhzan, S.Pd dan Bu Purna Supriyati, S.Pd, serta bekerja sama dengan mahasiswa praktik UNY. Mereka memberikan penilaian berdasarkan berbagai aspek penting dalam storytelling, seperti kelancaran berbicara, penguasaan materi cerita, penggunaan bahasa Inggris yang tepat, ekspresi, dan cara penyampaian cerita yang menarik. Penilaian ini juga bertujuan untuk menilai sejauh mana peserta dapat menguasai bahasa Inggris dalam konteks berbicara dan bercerita.
Hasil Kompetisi
Setelah melalui penilaian yang mendalam, berikut adalah hasil Storytelling Competition dalam Bahasa Inggris:
Juara 1: Agustina Eka Putri kelas XII IPS 2
Juara 2: Reisya Arini Putria kelas XII MIPA 2
Juara 3: Rizki Ameliya Vinky kelas XII IPS 1
Harapan 1: Nanda Khalisa Kelas XIB
Harapan 2: Annisa Cintha Sekarwangi kelas XIB
Pemenang Juara 1 menerima reward, sertifikat, serta hadiah spesial sebagai bentuk apresiasi atas kreativitas dan usaha mereka dalam membawakan cerita dengan bahasa Inggris yang baik dan benar. Pemenang Juara 2 dan Juara 3 juga mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan hadiah menarik, sementara para pemenang Harapan 1 dan Harapan 2 menerima penghargaan yang tak kalah berarti sebagai pengakuan atas pencapaian mereka.
Meningkatkan Literasi Bahasa Inggris
Salah satu tujuan utama dari kompetisi ini adalah untuk meningkatkan literasi bahasa Inggris di kalangan siswa. Melalui storytelling, para siswa tidak hanya diuji keterampilan berbicaranya, tetapi juga diajak untuk memperkaya kosa kata dan memahami struktur bahasa Inggris secara lebih mendalam. Aktivitas ini mendorong mereka untuk lebih terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam situasi nyata, serta mengasah kemampuan mereka dalam menyusun kalimat dan memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan.
Dengan adanya Storytelling Competition ini, diharapkan para siswa dapat lebih percaya diri dalam menggunakan bahasa Inggris, baik di dalam maupun di luar kelas. Selain itu, mereka juga diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan bahasa yang mereka miliki dalam berbagai konteks, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam berbagai kesempatan akademik.
Harapan untuk Kegiatan Mendatang
Acara Storytelling Competition ini bukan hanya sekadar ajang lomba, tetapi lebih dari itu, acara ini menjadi sarana bagi siswa untuk belajar lebih banyak tentang pentingnya keterampilan berbicara dalam bahasa Inggris. Kedepannya, perpustakaan SMA berharap kegiatan ini dapat menjadi agenda tahunan yang semakin memotivasi siswa untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris dan meningkatkan literasi bahasa Inggris secara keseluruhan.
Dengan suksesnya Storytelling Competition ini, perpustakaan SMA juga berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan minat baca, keterampilan berbahasa, dan kreativitas siswa melalui berbagai kegiatan yang menarik dan edukatif. Semoga acara seperti ini dapat terus memberikan inspirasi bagi siswa untuk mengeksplorasi dan mencintai bahasa Inggris, serta meningkatkan literasi bahasa mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa-siswa SMA N 1 Srandakan tampilkan Tari Sholawat Montro
Pada Sabtu, 26 Agustus 2023, Siswa – siswa SMA N 1 Srandakan Kabupaten Bantul menampilkan tari sholawat montro bersama – sama dengan puluhan SMA/SMK di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hal itu menjadi saksi sejarah ketika 10.000 pelajar dari berbagai sekolah menengah di wilayah Bantul ikut serta dalam acara tari sholawat Montro yang spektakuler. Tarian ini dipentaskan dalam rangkaian acara Bantul Creative City Festival 2023 yang diadakan di Pantai Parangkusumo, Bantul. Tak hanya menjadi ajang kreasi budaya, acara ini juga mencatatkan prestasi besar dengan memecahkan rekor baru dalam sejarah Tarian Montro di Indonesia.
Tari Montro: Cultural Literasi Tarian yang Penuh Makna
Tari Montro adalah salah satu bentuk seni tari yang menggabungkan gerakan tubuh dengan irama sholawat. Tari ini memiliki makna yang mendalam, di mana gerakannya menggambarkan rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Dengan menggabungkan unsur keagamaan dan seni, Tari Montro tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa pesan kedamaian dan kecintaan terhadap Rasulullah.
Tari ini sendiri awalnya diperkenalkan oleh masyarakat Bantul sebagai bagian dari tradisi dan budaya setempat. Seiring berjalannya waktu, Tari Montro semakin dikenal luas dan mulai dipertunjukkan dalam berbagai acara budaya dan festival, termasuk pada Bantul Creative City Festival yang diadakan setiap tahun.
Prestasi Muri: 10.000 Pelajar Menari Bersama
Pada tahun 2023, Tari Montro dipentaskan dalam skala yang luar biasa. Sebanyak 10.000 pelajar dari SMA, SMK, dan MA se-Kabupaten Bantul membentuk sebuah flashmob yang mengesankan. Mereka semua bergerak bersama mengikuti irama sholawat Montro yang dinyanyikan secara serempak. Kehadiran para pelajar ini menjadi bukti nyata bagaimana seni tari Montro dapat menyatukan ribuan orang dari berbagai latar belakang.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang kreativitas dan persatuan pelajar, tetapi juga berhasil meraih penghargaan yang luar biasa. Penampilan tari Montro yang melibatkan 10.000 peserta tersebut berhasil mencatatkan rekor baru di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Dengan jumlah peserta terbanyak yang pernah terlibat dalam tari Montro, Bantul telah menorehkan prestasi yang membanggakan di dunia seni budaya Indonesia.
Mendapatkan Piagam dari MURI
Rekor baru ini kemudian diresmikan dengan pemberian piagam penghargaan dari MURI kepada panitia acara dan pihak terkait. Piagam MURI ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Bantul telah berhasil menciptakan sejarah baru dalam dunia tari Montro, yang sekaligus memperkenalkan seni budaya lokal ke tingkat nasional.
Pihak penyelenggara acara, yang terdiri dari Pemerintah Kabupaten Bantul, Dinas Pendidikan, dan berbagai komunitas seni, merasa sangat bangga dengan pencapaian ini. Bagi mereka, bukan hanya tentang memecahkan rekor, tetapi juga tentang memperkenalkan dan melestarikan budaya daerah kepada generasi muda, sekaligus mempererat rasa persatuan di kalangan pelajar.
Tarian Montro Sebagai Sarana Pelestarian Budaya
Tari Montro juga menjadi sarana penting dalam melestarikan warisan budaya lokal. Melalui keterlibatan ribuan pelajar dalam acara ini, generasi muda Bantul tidak hanya diajarkan gerakan tari, tetapi juga dihargai untuk menghidupkan dan meneruskan tradisi yang telah ada. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah Kabupaten Bantul untuk menjadikan daerah mereka sebagai kota kreatif yang tak hanya mengandalkan potensi alam, tetapi juga kekayaan budaya dan seni.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan pencapaian luar biasa ini, diharapkan Tari Montro akan terus berkembang dan dikenal di berbagai penjuru Indonesia. Pencatatan rekor ini tentunya menjadi dorongan bagi generasi muda untuk lebih mencintai budaya mereka, dan juga mendorong daerah-daerah lain untuk mengikuti jejak Bantul dalam mengenalkan seni tari dan tradisi lokal ke panggung dunia.
Bantul Creative City Festival 2023 dan penampilan tari Montro yang memecahkan rekor MURI ini menjadi momentum penting dalam perjalanan budaya Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa seni dan budaya dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun persatuan, kebanggaan, dan kreativitas di kalangan generasi muda.
Perpustakaan Pustakajayasmasra memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa:
Memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa: Speech Pidato Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Pada tanggal 28 Oktober 2022, Perpustakaan Pustakajayasmasra menggelar acara spesial untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa. Tema acara tahun ini adalah Youth in the Era of Digitalization (Pemuda di Era Digitalisasi), yang dihadiri oleh seluruh siswa dan guru di SMA N 1 Srandakan. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali semangat nasionalisme pemuda Indonesia, seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, serta untuk mengapresiasi bahasa sebagai alat pemersatu bangsa.
Acara ini dilaksanakan di dua lokasi yang berbeda, yaitu di Gazebo Baca untuk Speech pidato Bahasa Inggris, dan di area depan Perpustakaan untuk pidato dalam Bahasa Indonesia. Kegiatan ini diisi dengan pidato yang menyentuh berbagai aspek kehidupan pemuda Indonesia, terutama peran mereka di era digital yang penuh tantangan namun juga penuh peluang.
Speech Pidato Bahasa Inggris
Acara diawali dengan pidato dalam Bahasa Inggris yang disampaikan oleh Nanda Khalisa, perwakilan kelas X, di Gazebo Baca. Nanda mengangkat tema “Youth in the Era of Digitalization” yang sangat relevan dengan perkembangan zaman. Dalam pidatonya, Lisa membahas bagaimana teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara hidup generasi muda, memberikan peluang untuk belajar dan berkarya tanpa batas, namun juga menyuguhkan tantangan dalam hal etika dan identitas.
“The digital era is a game-changer for the youth of today. Technology opens up limitless opportunities for learning, communication, and innovation. But with these opportunities come challenges that we must face—how to use technology responsibly, how to preserve our cultural values, and how to maintain our identity as Indonesians in a rapidly changing world. It is up to us, the youth, to be the leaders in shaping a digital future that is not only advanced but also ethical and inclusive.”
Pidato Nanda mendapat perhatian penuh dari audiens. Ia mampu menggambarkan tantangan dan peluang yang dihadapi pemuda Indonesia dalam menghadapi era digital, sambil tetap memegang teguh nilai-nilai kebangsaan dan budaya.
Pidato Bahasa Indonesia
Setelah itu, Annisa perwakilan kelas X, menyampaikan pidato dalam Bahasa Indonesia di area depan Perpustakaan. Annisa mengangkat tema yang sama, yaitu “Pemuda di Era Digitalisasi”. Dalam pidatonya, dia menyampaikan betapa pentingnya pemuda untuk memanfaatkan teknologi dengan bijak, sambil tetap mempertahankan jati diri dan nilai-nilai kebudayaan yang sudah ada. Ia juga menekankan peran pemuda dalam menjaga ketahanan informasi, mencegah penyebaran hoaks, dan menyaring informasi yang masuk dalam dunia digital.
“Pemuda adalah agen perubahan. Di era digital ini, pemuda Indonesia memiliki peran yang sangat besar dalam membawa perubahan positif. Teknologi memberikan kita banyak kemudahan, tetapi juga tantangan baru, seperti penyebaran informasi yang tidak benar atau hoaks. Kita sebagai generasi muda harus memiliki kemampuan literasi digital yang baik untuk memilah informasi yang benar dan menjaga keutuhan budaya serta persatuan bangsa. Mari kita jadikan teknologi sebagai alat untuk memperkuat jati diri kita sebagai bangsa yang besar.”
Pidato Annisa sangat mengena dan relevan dengan isu yang dihadapi oleh generasi muda Indonesia di dunia digital. Ia mengajak teman-temannya untuk lebih bijak dalam menggunakan teknologi, tidak hanya untuk kepentingan pribadi tetapi juga untuk kepentingan masyarakat dan bangsa.
Refleksi dan Harapan
Acara Speech in English dan Pidato dalam Bahasa Indonesia ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa, tetapi juga untuk mengajak pemuda Indonesia memahami peran mereka di era digital. Era digital memberikan banyak peluang, namun juga menuntut pemuda untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, kemampuan literasi digital, dan kesadaran akan pentingnya menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Melalui pidato-pidato yang disampaikan oleh Nanda dan Annisa, kita diingatkan bahwa pemuda di era digital harus menjadi agen perubahan yang bijak, yang mampu memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bangsa, namun tetap menjunjung tinggi budaya dan persatuan. Hari Sumpah Pemuda adalah momen yang tepat untuk merenung dan menguatkan tekad kita untuk terus bersatu dalam keberagaman, serta menjadikan teknologi sebagai sarana untuk memperkuat bangsa.
Penutupan
Sebagai penutup, mari kita terus jaga semangat persatuan yang telah dicetuskan oleh para pemuda pada tahun 1928, serta sambut kemajuan teknologi dengan sikap bijaksana. Kita sebagai pemuda Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian budaya, memperkuat identitas bangsa, dan menjadi pelopor dalam penggunaan teknologi yang positif dan bermanfaat.
Selamat Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa! Mari bersama-sama membangun Indonesia di era digital, dengan semangat persatuan, kesatuan, dan kebangsaan yang tetap kokoh.
Selasa, 17 November 2020 telah terselenggara simulasi akreditasi perpustakaan di SMAN 1 Srandakan. Simulasi akreditasi diadakan oleh DPKAD DIY dan diikuti oleh 10 Sekolah yang akan melakukan akreditasi perpustakaan pada tahun ini. Pada kegiatan ini disimulasikan rencana kegiatan akreditasi online secara daring yang rencananya akan dilaksanakan pada hari senin, tanggal 23 November 2020. Pada kesempatan ini kami diberikan waktu satu jam untuk menampilkan profil perpustakaan pustaka jaya serta mempresentasikan dokumen akreditasi perpustakaan sekolah kami. Kegiatan berlangsung dengan lancar dan dapat memberikan gambaran kepada sekolah kami tentang bagaimana pelaksanaan akreditasi secara online.